Kepada Perempuanku ;
Kata cinta tak layak untukmu.
Ketika peluru kata-kata sebagai ranah pembuktian, maka saat itu kau dan aku masih saja terjebak pada sekat keterasingan. Memangkas jarak dengan menyusun aksara-aksara pilihan, menjatuhkan teras rasa pada titik terendah arti pengorbanan. Â Â
Aku menyimpan utuh kata cinta untukmu di selubung asa tak bernama, hingga tak lagi ada pencarian bisu pengungkapan makna paling rahasia. Tak akan pernah ujarkan padamu, agar leluasa kau memandu cinta dalam ribuan tafsir cara tanpa ruang-ruang untuk keliru.
Seperti alur kisah penciptaan Hawa sebagai teman sekaligus perhiasan nyata, hingga satu keinginan Adam berganti kehilangan terhadap satu tulang sulbi sepenuh rela. Maka, prosesi keberadaan Hawa dalam kesepian Adam berawal dari sebuah pinta.
Pada laju waktu di persinggahan tunggu, aku mencintaimu dengan caraku. Di antara timbunan warna-warni rasa yang tak lelah berganti dan berhenti.
Curup, 06.12.2019