Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Puisi | Perjalanan Kata dan Bisikan Doa

20 November 2019   14:54 Diperbarui: 20 November 2019   14:54 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrated by pixabay.com

Satu rumah kayu yang tak terlalu besar, kokoh berdiri menghadap ke arah terbit matahari. Satu ruang tamu berdinding putih, dengan lantai ditutupi permadani berwarna biru langit dan tanpa kursi. Satu kamar tidur tamu, musholla, dan dua kamar mandi. Dan, sepasang kamar tidur untuk anak-anakmu.

Kamar kita? Tak ada jawaban! Hanya renyah tawamu dan sisa perih cubitmu di lenganku.

Berdua, memandangi sepasang bocah yang berlarian di halaman, yang dihiasi warna-warni asri hanya satu jenis bunga mawar di sudut-sudut taman. Atau menyaksikan tawa canda mereka yang berkejaran, saling melempar lumpur dari bentangan sawah usai panen yang terhampar di belakang rumah kayu.

Kenapa kita tak ikut? Tak ada tawa dan cubitmu. Aku tahu, kau ingin aku tetap bersamamu.

Di beranda. Kau duduk di sisiku melepas kepergian matahari, berganti jingga senja yang menemani. Suguhan secangkir kopi menjadi sajian paripurna menutup perjalanan hari, dan aku yang terkunci dengan segaris senyum manismu laksana penjara suci.

Anak-anak? Senyummu, segera mengubur tanya dan rasa ingin tahu.

Kini, hanya bersisa jejak perjalanan kata tak bermakna. Bersama bisikan doa, mengiringi tetesan hujan. Dan kesepian yang membasuh ranting kenangan, membilas rasa perih kehilangan.

Maafkanlah!

Curup, 20.11.2019
zaldychan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun