Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Sekolah Anakku, Sekolahku Dulu

18 November 2019   14:10 Diperbarui: 18 November 2019   15:27 384
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Hal itu, sudah lunas, Bu!"

"Iya! Bapak tahu, kenapa dipanggil?"

Tegas, terukur dan meluncur deras, kalimat-kalimat dari kepala sekolah. Memaksa aku untuk mendengar dan sesekali anggukkan kepala. Akupun tahu, sosok wanita di hadapanku, baru satu bulan menjabat. Dan langsung ditugaskan di sekolah anakku. Juga keinginannya untuk meningkatkan kualitas seluruh anak didik, menjadi yang terbaik.

"Dari laporan wali kelas, Bapak salah satu yang tak setuju dengan kebijakan ini?"

"Bukan tak setuju, Bu! Tapi biaya..."

"Aplikasi itu murah, Pak! Dan mudah digunakan oleh anak-anak tanpa bantuan guru!"

"Bisa dimengerti, Bu!"

"Nah! Bapak tinggal bekali anak dengan laptop atau ponsel. Jadi.."

Aku kembali menyimak ujaran dari kepala sekolah. Aku merasa bukan menghadapi seorang Kepala sekolah, tapi mendengarkan deretan pariwara yang acapkali kulihat dan kudengar di televisi.

"Andi masih kelas satu, Bu!"

"Makanya, sejak dini harus dikenalkan teknologi!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun