Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Aku Merindukan Rindumu, Merindukanku

29 Oktober 2019   15:18 Diperbarui: 29 Oktober 2019   15:35 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrated by pixabay.com

Akhirnya, kita merayakan kesepian. Matamu melepas kehilangan yang melintasi tirai jendela. Dan mataku sibuk merawat kenanganmu tentang kehilangan, agar tak lagi terluka.

Aku terlambat merakit tungku perapian. Agar kehangatan mengajak pulang senyummu untukku. Atau, akan kubakar ranting-ranting kesedihan yang pernah ada di alam pilu, dan kubiarkan kau tersesat hanya di taman rindu.

Namun kehilangan begitu mahir merajut perih sembilu, melibatkan semesta bersekutu pada ragu. Saat laju waktuku mengusik titik-titik pencarian. Kau meracik jejak-jejak bisu penantian.

Aku merindukan rindumu, merindukanku.

Kita terlalu tua untuk kembali menjadi saksi, prosesi kematian patah hati.

Curup, 29.10.2019
zaldychan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun