Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Arah Jalan Pulang

12 Oktober 2019   11:35 Diperbarui: 12 Oktober 2019   11:50 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

sejarah telah menoreh tempat ini sebagai arena perjuangan.

tak lagi ada loket-loket yang menawarkan tujuan perjalanan, tak lagi ada barisan bus-bus yang menunggu dengan kelelahan, pun sunyi dari riuh teriakan juga makian orang-orang jalanan.

aku mengenang tempat ini sebagai gerbang pertemuan.

ketika kecemasan hadirkan keresahan-keresahan suatu penantian. mereguk laju waktu yang bergerak lamban menyajikan percik-percik harapan pada ribuan perjumpaan.

saat kegelisahan menawarkan kesedihan dan kepedihan sebuah perpisahan. menghitung lalu waktu yang berdetak pelan merangkum lembar-lembar kesepian pada satu kepergian.

lagi, aku berdiri di sini sebagai titik pertempuran.

tempat meracik ulang puing-puing kenangan usang, yang enggan menemukan arah jalan pulang. tentangmu. tanpamu.

Curup, 12.10.2019
zaldychan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun