Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Perlahan, Kita Mulai Melupakan Makna Rindu

6 Oktober 2019   12:35 Diperbarui: 6 Oktober 2019   12:47 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrated by pixabay.com

mungkin pengaruh musim gugur di awal perjumpaan yang begitu mudah mengajak koloni dedaunan luruh. terasa seindah aura jatuhnya kelopak mawar merah, saat penyatuan utuh rasa antara kau dan aku, tanpa sibuk hadirkan perasaan angkuh.

seperti persekutuan hembusan angin yang menghalau terbang kisah-kisah pilu nan berdebu. berdua, kita menyulam titik-titik persamaan dalam bingkai ketulusan, tanpa curiga merajut ulang perihnya kenangan di masa lalu.

ketika perjalanan detak hari terhenti di musim semi, kita memulai perjuangan memudarkan perbedaan sebagai temuan. bersama mencegah kelahiran bisikan-bisikan pertentangan, yang tak mampu selubungi hati dengan tirai kerelaan.

hingga jejak langkah kita tersendat di persimpangan arah. menakar sayatan sembilu yang berkali menggores pilu, atau menukar cemburu yang membajak ragu.

kau tahu? perlahan, kita mulai melupakan makna rindu.

Curup, 06.10.2019
zaldychan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun