Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Bisikan Terakhir Kupu-Kupu Bersayap Biru

23 September 2019   17:08 Diperbarui: 23 September 2019   18:28 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

seekor kupu-kupu bersayap biru, sembunyi di balik jendela bertirai ungu. tiba-tiba deru angin menghempasnya, melewati terali jendela tanpa kaca. dan, tergeletak di sudut album abu-abu, tak bergerak saat menatap fotomu. jangan tanya!

tak menunggu, ia bercerita tentang garis senyummu yang mampu membingkai langit biru. tentang tawamu, yang mampu merangkai melodi syahdu. juga tentang derai airmatamu, yang tak pernah mampu membendung arus rindu.

tak kuhentikan, saat ia bersenandung tentang lagu-lagu cinta yang pernah kita dengarkan berdua. pun tak mampu kucegah, ketika ia mengulang semua alur kisah yang telah kutitipkan pada pasrah.

hingga hening memaku laju waktuku, saat terdengar bisikan terakhir dari kupu-kupu bersayap biru. kau menunggu pelukanku di ujung waktu. aku rindu!

Curup.23 09.2019
zaldychan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun