Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Cemas Menghadapi Ketidakpastian dalam Hidup? Yuk, Simak 8 Penjelasan Paulo Coelho

22 September 2019   11:25 Diperbarui: 23 September 2019   09:57 349
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrated by pixabay.com

Illustrated by pixabay.com
Illustrated by pixabay.com

ini penjelasan Paulo Coelho!

Jadi? Gak perlu gamang atau khawatir! Paulo Coelho, dalam buku Kitab Suci Kesatria Cahaya (2013), membagikan resep. Bagaimana seseorang tetap mampu menjalani ketidakpastian dalam hidup dan akhirnya disebut Kesatria Cahaya. Aku tulis lagi, ya?

Pertama, Kesatria Cahaya pernah merasa takut untuk terjun ke medan tempur. Adalah bohong, jika tak ada ketakutan dalam diri seseorang, tah? Apakah itu seorang bidan yang ratusan kali membantu persalinan, petarung profesional bahkan prajurit terlatih sekalipun.

Kedua, Kesatria cahaya pernah di masa lalu membohongi atau mengkhianati seseorang. Nah, ini bukan anjuran agar berbohong atau berkhianat, ya? Bisa saja tanpa sadar atau malah iseng, kita pernah melakukan itu.

Ketiga, kesatria Cahaya, pernah melangkahkan kaki yang bukan jalannya. Siapapun, pernah tersesat. Saat diyakini itu jalan yang benar, eh ternyata salah! Tukang pos aja, dimaklumi saat tersesat di jalan yang lurus, kan?

Keempat, Kesatria cahaya, pernah menderita karena alasan-alasan yang paling sepele. Banyak contoh ini, ya? Semisal tentang cinta atau cemburu? Cleopatra pernah pintar meracik hal-hal sepele yang berdampak sangat luar biasa.

Kelima, Kesatria Cahaya pernah meyakini bahwa dirinya bukanlah Kesatria Cahaya. Aih, nyaris semua orang pernah "lost" atau hilang kendali, tah? Bahkan menyesali atau membenci menjadi dirinya sendiri. Walau hanya sesaat.

Keenam, Kesatria Cahaya, pernah gagal dalam menjalani kewajiban-kewajiban spiritualnya. Kewajiban spiritual tak mesti bermakna hubungan vertical antara manusia dengan tuhannya, kan? Bisa juga bermakna horizontal dengan sesama.

Ketujuh, Kesatria Cahaya pernah berkata "ya" ketika dia ingin mengatakan "tidak". Waduh, ini jawabannya di hati aja, ya? Setiap orang tentu memiliki alasan-alasan melakukan itu. Dari yang logis sampai gak logis sama sekali.

Kedelapan, Kesatria Cahaya pernah menyakiti seseorang yang dia sayangi. Huft! Ini tak samakan aja dengan poin ketujuh! Haha...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun