tak menunggu musim. kelopak terakhir itu pun gugur menjejak bumi. terhenti menyaksikan tarian sepi, yang menutupi sekat-sekat hati. terhenti menyimak bisikan sunyi, yang berkuasa di bilik janji. sendiri, kau pergi meniti abadi.
berjuta asa berhamburan di udara, menimba romansa cinta. menguak segenap luka, tertatih merengkuh tawa di ujung senja.
tanpa hiraukan musim. setumpuk tunggu melesat di lajur waktu. tak lagi sebagai benteng pertahanan pilu, yang meretas bulir-bulir haru. tak pula merenangi muara kalbu yang dipenuhi bilur-bilur empedu. sendiri, kau pergi memeluk rindu.
satu rasa menyatu di udara, menyimpan romansa cinta. menata kata melatih jiwa. menemui janji di awal senja.
selamat jalan, Eyang! tak lagi cukup aksara mengeja makna. pergilah bersama doa-doa.
Curup, 11.09.2019
zaldychan
Selamat Jalan Eyang! Doaku untukmu.
BJ Habibie (25.06.1936 - 11.09.2019)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H