"Sayang?"
"Jangan tanya lagi! Mas, Nik minta maaf kalau..."
"Mas tulis apa?"
"Nunik..."
"Jawab!"
Itu aku! Suaraku lugas. Kau tahu. Tak lagi ada ruang, untukmu berlari. Kau harus ikuti alurku. Menjawab tanyaku. Adatku, jika kumulai. Kuselesaikan. Nada suaramu bergetar.
"Mas tulis. Kalau ingin..."
"Apa?"
"Miliki Nunik!"
Tetiba. Kau raih tanganku. Ajukan ke dahimu. Berkali kau gelengkan kepala. Kurasakan beningmu, basahi tanganku. Sunyi temani tangismu. Kutarik pelan tanganku. Kau terkejut menatapku. Harus kutuntaskan.
"Waktu itu. Nunik percaya?"
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!