Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Anak-anak Langit Membilas Mimpi

27 Agustus 2019   19:43 Diperbarui: 28 Agustus 2019   06:37 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

kepak sayap matahari bergerak pelan mengajak putik-putik mimpi menuju peraduan sunyi. melupakan pengorbanan bulir-bulir embun penyejuk pagi, mengikis perjuangan angin mengusir debu siang berdaki. di ambang sore terhenti berharap tetesan hujan penutup tirai hari.

langkah anak-anak langit membilas mimpi, mengajak kaki menapaki alur pergi. alunkan senandung nyanyian nyeri anak negeri.

pendar cahaya lilin patuh tergantung kaku di dinding bisu, bertahan dalam lelah agar tak berjatuhan menguji tetesan pijar-pijar haru, diam meredam riuh desakan gejolak gagu perindu. menyimak ragam kisah lugu para pendahulu berselimut ragu.

anak-anak langit menyimpan rapi keteguhan hati, membingkai tahta keinginan mahkota mimpi. alunkan ketabahan nyali di pusara janji anak negeri.

barangkali, butuh seribu satu pemberani yang mampu mengusik mimpi. agar tak lagi tertidur dan kembali terkubur.

Curup, 27.08.2019
zaldychan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun