Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Percakapan Bisu

23 Agustus 2019   22:28 Diperbarui: 23 Agustus 2019   22:30 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrated by pixabay.com

kebisingan hari berteduh pada kelelahan matahari. bersisa peluh yang bergumul dengan serak suara hati. sketsa jingga perlahan menyapa diam. kau tahu, tak perlu ucapkan salam, atau selamat datang untuk malam.

kepekatan jiwa melontar waktu menyemai kesepian pilu. bersisa anyaman airmata yang berdesakan menutupi luka dulu. temaram cahaya rembulan mengajak percakapan bisu. kau pun tak perlu menganggap bintang sebagai tamu, atau temanmu.

di antara regukan kantuk yang tak usai. di antara pelukan bentuk yang tak kunjung selesai. bersiap memulai kebisingan hari sejak pagi. menggenggam tongkat kecil penyangga langkah kaki. kau kembali menikmati keteduhan terik matahari.

kau masih saja mencari ibu pertiwi. saat peduli tak lagi harga diri.

Curup, 23.08.2019
zaldychan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun