detak waktu tergugu menjemput bayang rindu, yang tertutup bias senja berdebu. menyembunyikan binar sepasang sayap kunang-kunang, di antara redup cahaya lampion penghias ruangan. kau diam, dan aku terdiam.
jejak kenangan mengajak lupa, berkelana di cakrawala luka. meresapi hamparan rasa tak bertuan di lautan aksara. membenamkan butiran-butiran airmata di kegersangan jiwa. selalu ada senyum itu, saat aku menatapmu.
bersama kepulangan kunang-kunang, jejak kenangan kembali hilang. seperti kesepian malam yang dilenyapkan diam. seperti laju waktu yang tak pernah mengeja tunggu. seperti aku, dan potretmu.
Curup, 22.08.2019
zaldychan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!