"Sudah?"
"Iya!"
"Kenapa nangis?"
"Gak tahu!"
Kuacak kepalamu. Aku mengerti. Sejak di kantin tadi, kau tahan tangismu. Tak mau ujarkan. Bagimu, selesai kuliahku. Bermakna perpisahan.
"Nik takut?"
Kau tak siap! Kalimat tanya itu, kembali jadi pemicu mata air matamu. Perlahan kau seka sudut matamu. Berusaha tersenyum dan menatapku. Tapi tak menjawab tanyaku.
"Mas harus selesai, kan?"
"Iya!"
"Nunik yang minta, kan?"
"Iya."
"Mas akan tunggu!"
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!