"Karena Mas..."
Aku tertawa. Kau tidak. Kureguk isi gelas berkopi. Kau diam menatapku. Meyakinkan dirimu, jika aku seperti ucapanku. Kuajukan gelas berisi teh. Tersenyum paksa, kau reguk isi gelas di tanganmu.
"Kenapa gak bilang ke Nunik?"
"Kan, belum beres?"
"Setidaknya, Nik..."
"Masih tertinggal satu! Nik mau bantu?"
"Apa?"
"Ikut Mas ambil Skripsi!"
"Haha..."
"Malah ketawa!"
"Haha..."
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!