Gurat wajah cemasmu lenyap. Tawamu lepas. Tidak seperti baru datang tadi. Genap satu minggu. Tak bertemu. Sejak kuajak ke Padang Panjang. Pulang jam delapan malam, dalam keadaan hujan deras. Senin pagi, aku menelponmu. Memastikan keadaanmu. Sejak itu. Tak lagi ada komunikasi. Kukira kau mengerti sibukku.
Kureguk kopi. Nyalakan sebatang rokok. Baru sekali hisap. Kau terburu, ajukan satu kotak berisi nasi. Aku tertawa. Mengerti inginmu. kumatikan rokok, meraih kotak berisi nasi. Kau salin tumis kangkung di atas nasi. Sendok kau serahkan padaku. Kau tersenyum, anggukkan kepala.
"Nunik?"
"Pedas! Pakai rawit!"
"Kalau habis, gak nyesal?"
"Haha..."
"Coba senyum!"
"Lah? Kenapa?"
"Obat pedas!"
"Gombal!"
"Iya!"