Aku tak peduli. Kau atau orang lain. Cara memaknai rasa dan asa. Bagiku, miliki keduanya. Itu bermakna cinta. Jika hanya miliki salah satu di antara keduanya. Bukanlah cinta. Entah apatah namanya. Dan bila cinta, maka harus kumiliki. Memulai dengan cinta. Biarkan cinta mengakhiri.
Kukira. Kau bisa melihat dari sikap ataupun caraku. Belum mampu kuujar lugas inginku padamu. Saat itu, dan malam itu. Tak cukup peluruku, untuk penuhi inginmu pada janji. Bagiku, lelaki itu harus penembak jitu. Dan adalah aib bagi penembak jitu, jika salah sasaran.
Angin malam membuka poriku. Kau diam. Melihatku menikmati kepulan asap rokok. Kau tersenyum. Keningku berkerut.
"Kenapa?"
"Gak!"
"Eh?"
"Nik suka lihat Mas. Kalau sedang merokok!"
"Haha..."
"Ayah juga merokok! Tapi gak ada busanya."
"Itu rokok kretek! Pakai busa rokok filter!"
"Oh!"