Kau segera berdiri. Tanganmu cepat kupegang. Kau menatapku. Aku gelengkan kepala. Pelan kau tarik dan lepaskan tanganmu. Tetap berjalan menuju pintu. Tak lama. Kau kembali. Tanganmu membawa satu gelas air putih. Kau tersenyum. Aku tertawa.
"Ini aja! Air hangat!"
"Haha..."
'Mas. Nanti pulang bawa agar-agar, ya?"
"Sogokan?"
"Gak!"
"Pelet? Biar Mas..."
"Gak dipelet juga mau!"
"Haha..."
"Iya, kan?"
"Iya!"
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!