Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Kelopak Waktu

22 Juni 2019   17:19 Diperbarui: 22 Juni 2019   17:20 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

aku pernah menjemput dulu, dan kutemukan rindu. seperti semilir angin yang menyapa dedaunan. kurasakan, namun tak mungkin kurengkuh dalam genggaman.

aku pun pernah menumpuk nanti, tapi kutemukan hanya mimpi. bagaikan embun mengeja mendung di pagi hari, berharap rinai hujan sisakan pelangi.

kini. kutelusuri hari menimba diri, mengeja pusaran hati. laksana bentangan sunyi menguji jarum janji. menghitung garis edar bumi mengitari matahari.

di antara semilir angin, di antara butiran embun dan di antara pertukaran hari. aku mengerti, matahari pun tak mampu menyatukan mimpi dan rindu.

Curup, 22.06.2019
zaldychan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun