aku pernah menjemput dulu, dan kutemukan rindu. seperti semilir angin yang menyapa dedaunan. kurasakan, namun tak mungkin kurengkuh dalam genggaman.
aku pun pernah menumpuk nanti, tapi kutemukan hanya mimpi. bagaikan embun mengeja mendung di pagi hari, berharap rinai hujan sisakan pelangi.
kini. kutelusuri hari menimba diri, mengeja pusaran hati. laksana bentangan sunyi menguji jarum janji. menghitung garis edar bumi mengitari matahari.
di antara semilir angin, di antara butiran embun dan di antara pertukaran hari. aku mengerti, matahari pun tak mampu menyatukan mimpi dan rindu.
Curup, 22.06.2019
zaldychan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H