Tak ada lagi gerimis. Hanya ada redup cahaya lampu terangi beranda. Kunikmati heningmu. Entahlah. Sejak pulang dari kampus, kau ingin kutemui. Lalui waktu. Merangkai rasa. Membingkai asa.
Aku terkejut, dan kalah cepat. Tetiba kau raih kotak rokok di meja. Aku tahu, gagal nyalakan rokok ketiga malam itu. Kau tersenyum gelengkan kepala seraya ajukan gelas berkopi padaku.
"Minum kopi aja, Mas!"
"Jangan curang!"
"Nanti lagi, ya?"
Kuraih gelas di tanganmu. Kereguk isinya. Kau masih tersenyum menatapku.
"Mas kenapa?"
"Hah?"
"Mau ngomong sesuatu, kan?"
"Mau ngerokok!"
Tak bicara. Kau serahkan kotak rokok. Kau kupandangi. Tak bereaksi. Kunyalakan sebatang rokok, kuhirup dalam. Kuhempas pelan. Kepulan asap tipis tersebar di beranda.