Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

"Say it With Flower!" Wisata Desa Bernuansa Eropa di Taneak Jang

15 Juni 2019   13:10 Diperbarui: 15 Juni 2019   13:50 350
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Dalam suka maupun duka, bunga adalah teman setia kita" --Okakura Kakuzo (1862-1913)

Kalimat itu, diujarkan  Penulis buku terkenal The Book of Tea, juga seniman asal Jepang dengan nama lain Okakura Tenshin. Dalam realita sehari-hari, ucapan itu sangat mudah dibuktikan.

Semisal karangan bunga ucapan berdukacita atas meninggalnya rekan sejawat, atau rangkaian bunga di prosesi pemakaman. Namun, sebaliknya, bunga juga hadir dalam suasana sukacita. Semisal prosesi perkawinan, atau peresmian kantor baru, tah? Jadi, apapun itu, say it with flower! Ahaaaay..

Di Kabupaten Rejang Lebong juga dikenal dengan "Taneak Jang". Berjarak 85 Km atau dua jam perjalanan dari Ibukota propinsi Bengkulu.  Sebelumnya sudah kutulis asyiknya memacu adrenalin mendaki Bukit Kaba, kan? 

Dalam dua tahun terakhir ini, di kotaku lagi "Booming" wisata alam, khususnya taman bunga. Secara geografis terletak di lingkar Bukit Barisan, serta sejuk udara di kaki Gunung Api Kaba (masyarakat lokal menyebut Bukit Kaba) menawarkan pesona alam yang memanjakan mata dan rasa.

Dan, mumpung di akhir pekan serta beberapa pekan ke depan, bagi anak-anak sekolah adalah liburan. Aku tuliskan destinasi wisata alam yang cocok bagi liburan keluarga, dan berhubungan dengan bunga, ya?

Sumber foto : https://www.facebook.com/aida.rahminasution
Sumber foto : https://www.facebook.com/aida.rahminasution

Taman Bunga D' Syandana 88 Bernuansa Korea

Taman seluas 10.000 M2 ini berlokasi di Desa Sumber Bening, Kecamatan Selupu Rejang. Berjarak tempuh 15 menit dari tempat tinggalku di Kota Curup. Dekat, ya? Posisinya pun, sekitar 300 meter dari jalan lintas Curup-Lubuk Linggau.

sumber foto : https://www.bengkuluinteraktif.com
sumber foto : https://www.bengkuluinteraktif.com
Dengan tiket masuk 10 ribu rupiah, Taman Bunga D'Syandana tak hanya menyajikan aneka rupa bunga, Pengelola pun membuat spot foto menarik sebagai sasaran pengunjung yang suka ber-swafoto. Selain itu, pengunjung pun bisa langsung membeli dan memetik buah strowbery segar.

Kerennya, taman ini juga di lengkapi dengan musholla, kamar mandi serta kantin yang menyajikan masakan khas Kota Curup. Boleh bawa bekal dari rumah? Silahkeun...

Sumber foto. https://www.facebook.com/aida.rahminasution
Sumber foto. https://www.facebook.com/aida.rahminasution

Eits! Tahun ini pun ada hal baru yang ditawarkan oleh pengelola. Sudah tersedia ruangan yang diatur sedemikian rupa. Dengan tarif 25 ribu, pengunjung bisa menyewa pakaian tradisional ala Korea! Silahkan berfoto sepuasnya. Baik di dalam ruanga maupun di taman bunga.

Jika anda berkunjung dengan kendaraan roda dua atau roda empat, tak perlu khawatir. Tersedia lahan parkir seluas 500 M2. Cukup dengan membayar duaribu untuk roda dua, serta limaribu rupiah untuk roda empat. Kendaraan dijamin aman. Karena ada yang jaga.


Taman Celosia Bukit Makmur Beraroma Eropa

Taman ini hanya berjarak empat desa dari Taman Bunga Dsyandana. Namun mampu hadirkan sensasi berbeda. Sesuai dengan namanya, warna kuning, oranye dan merah yang mencolok dari jenis bunga Celosia ini, mampu menaklukkan mata pengunjung.

sumber foto > https://www.facebook.com/aida.rahminasution
sumber foto > https://www.facebook.com/aida.rahminasution

Destinasi wisata ini masuk kategori "bungsu". Karena baru awal tahun 2019 dibuka. Terletak di Desa Suban Ayam Kecamatan Selupu Rejang. Bedanya, jaraknya sekitar 5 km dari jalan lintas Curup-Lubuk Linggau.

sumber foto > https://www.facebook.com/aida.rahminasution
sumber foto > https://www.facebook.com/aida.rahminasution

Tak perlu khawatir, jalannya beraspal mulus menuju lokasi ini. dan, mata anda akan disuguhi pemandangan alam perkebunan kopi serta bentangan lahan pertanian, di kiri dan kanan jalan. Tak lupa, sajian kokohnya Bukit Kaba. Asyik, kan?

Selain udara yang bersih dan segar yang akan membuat nyaman pengunjung, pengelola juga memadukan taman bungan ini dengan kebun melon dan koboca (labu Jepang). Namun saat ini belum masa panen, buahnya masih kecil-kecil. Niatnya, pengunjung pun bisa langsung memetik dan membeli sekaligus menikmati, jika saatnya panen.

sumber foto > https://www.facebook.com/aida.rahminasution
sumber foto > https://www.facebook.com/aida.rahminasution

Tiketnya? Gak ada! Karena masih dikelola secara mandiri atau pribadi serta masih baru. pemilik dan dibantu beberapa tetangga yang menjaganya. Dengan uang 10 ribu untuk biaya masuk serta parkir dua ribu rupiah. Dengan waktu berkunjung mulai jam 08.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB. Pengunjung silahkan menikmati pesona Eropa di suasana desa. Ahaaay..

Selama liburan lebaran kemarin, lini masa media sosial milikku dipenuhi foto-foto dari taman Celosia ini. yang memang lagi "naik daun". Walaupun belum memiliki fasilitas seperti kantin dan mushola. Jadi jika berkunjung kesini bersama keluarga, untuk sementara silahkan bawa bekal dari rumah. Dalam waktu dekat, Pihak pengelola akan mendirikan kantin yang menyediakan makanan dan minuman bagi pengunjung.


Objek Wisata Alam sebagai Penghasilan alternatif Petani.

Sekarang, di Taneak Jang (Rejang Lebong) sedang giatnya membangun destinasi wisata ini. Ketika harga komoditi pertanian membuat miris petani. Harga cabai serta Sayuran sebagai penghasilan utama masyarakat di Kecamatan Selupu Rejang amblas bebas! Perihnya, harga kopi biji kopi basah (baru di petik), sehari menjelang Idulfitri kemarin di posisi Rp. 13.000,- per kilogram! Kira-kira apa upah lelah petani kopi?

Menjamurnya lokasi wisata khususnya Taman Bunga, adalah salah satu upaya "banting stir" petani untuk bertahan hidup. Karena pengelolaannya dianggap mirip, jika menanam kol, cabe atau daun bawang yang biasanya dilakukan oleh petani. Sesuai kalimat Okakura Kakuzo diatas, Bahwa Bunga pun menjadi teman setia dalam suka dan duka bagi petani. Hiks...

Positifnya? Masyarakat sekitar lokasi wisata, memiliki penghasilan tambahan selain menjadi petani. Semisal berjualan makanan dan minuman bagi pengunjung. Bisa saja di kemudian hari akan muncul ide membuat suvenir atau baju kaos berlatar belakang lokasi wisata tersebut, ya? Seperti jamaknya di lokasi wisata Indonesia. Semisal Jam Gadang Bukit Tinggi, Pantai Kuta di Bali atau Candi Borobudur di Jawa Tengah. Semoga, ya?

Oh, ya! Jika anda berasal dari luar kota Curup atau Kabupaten Rejang Lebong yang terkenal sejuk dan dingin. Jangan lupa membawa jaket. Seperti julukannya. Hujan, bisa tiba-tiba muncul, apatah lagi letak dua lokasi ini di Kaki bukit Kaba, kan?

Terus? Selain tetap menjaga kebersihan dan tak merusak taman. Silahkan membawa kenangan dan foto untuk dibagikan! Warga Kompasiana Tertarik? Hayuk datang ke tempatku. Biar tak temani! Ahaaay...

     

Curup, 15.06.2019

Zaldychan

[Ditulis untuk Kompasiana]

catatan sumber : 

1. https://www.bengkuluinteraktif.com

2. foto-foto sudah seizin pemilik akun facebook : https://www.facebook.com/aida.rahminasution 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun