"Oooh!"
"Mas mau air panas? Nik buat lagi?"
"Gak! Itu aja..."
Aku tersenyum. Nyalakan rokokku. Perlahan aku mulai tertawa. Kau tatap lekat wajahku. Tak butuh waktu lama bagimu. Plak! Pluk! Plak! Pluk! Berkali, tak kuhitung. Tangan kanan dan kirimu. Beraksi di bahuku.
"Tehnya Diminum, Mamaaas!"
Tawaku pecah. Kau berusaha menahan tawamu. Kau raih gelas di meja, kau ajukan padaku. Tak segera kuraih. Aku menatapmu.
"Tawari minum. Tapi teriak!"
"Haha..."
"Ulangi lagi!"
"Diminum, Mas! Haha..."
"Coba sesekali pakai kata sayang?"
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!