Setelah Dua Tahun, Masyarakat Bisa Shalat Idul Fitri di Lapangan Setia Negara

Di Kota Curup, ada satu lapangan bernama Setia Negara. Boleh dikatakan sebagai tempat legenda bagi siapupun yang lahir dan pernah besar atau tinggal di Curup. Keberadaannya tepat di tengah Kota Curup. Persisnya di Kelurahan Pasar Baru, Kecamatan Curup Kota Kabupaten Rejang Lebong. Propinsi Bengkulu.  

Pernah kutulis, sejarah panjang Lapangan ini. Dari sebagai pusat olahraga, bertukar menjadi alun-alun kota, hingga terakhir berganti lagi menjadi Pusat Wisata Kuliner. Selain itu, Lapangan Ini biasanya digunakan untuk pelaksanaan dua sholat Ied. Baik Idul Fitri maupun Idul Adha.

Sejak dua tahun lalu, seiring pembangunan Pusat Wisata Kuliner, lapangan ini tertutup untuk aktifitas umum termasuk pelaksanaan sholat Ied. Warga Kota Curup beralih melaksanakan Sholat Ied di Masjid atau Musholla. Bagi sebagian Warga, apalagi yang kembali dari perantauan. Merasa "ada yang kurang" jika melaksanakan sholat Ied bukan di Lapangan Setia Negara.

foto : Dokpri. Persiapan Soundsystem dan pemasangan umbul-umbul

Kabar Gembiranya, Setelah pada awal Ramadan kemarin, Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong kembali menggelar "Pasar Ramadhan". Maka Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong pun, mengizinkan untuk pelaksanaan Sholat Idul Fitri 1440 H besok pagi, kembali dilaksanakan di Lapangan Setia Negara. Alhamdulillah.

Bagi penulis bersama teman-teman dari AMM Rejang Lebong serta Anggota Risma Masjid Al Jihad Curup. Kabar gembira ini, tak hanya melahirkan kebahagiaan. Juga kembali melakukan "tugas khusus" yang biasa dilakukan setiap malam takbiran, agar esok hari Jamaah sholat Ied, bisa melakukan Ibadah dengan lancar dan hikmat. "Tugas Khusus" apa?

foto Dokpri. Pemasangan tali untuk jamaah agar shaf rapi

Pertama, Membersihkan Lapangan Setia Negara. Ada tradisi di Kota Curup, jika setiap malam lebaran, akan banyak warga Kota yang merayakan malam takbiran dengan memainkan "perang" petasan juga kembang Api. Biasanya acara tak resmi ini hingga jam 10  malam. Namanya Warga, kan? Apatah lagi Lapangan Setia Negara juga jadi titik berkumpul! Jadi terkadang butuh bantuan pihak Kepolisian, agar Lapangan tersebut bisa steril dari kegiatan tersebut. Agar besok pagi layak dijadikan tempat ibadah.

Kedua, menyusun dan menata peralatan soudsystem, agar semua jamaah mendengar suara Khatib dan Imam. Ini, butuh waktu lumayan lama. Syukurnya, selalu ada toleransi dari warga disekitar Lapangan Setia Negara, jiika sudah lewati Dini hari, masih sibuk check Sound! Haha..

Ketiga, membentangkan tali sebagai batasan shaf. Baik untu jamaah laki-laki maupun jamaah perempuan. Hingga garis shaf bisa lurus dan rapi.

Keempat. Seusai sholat Ied esok hari. Tak hanya membereskan peralatan yang sudah dipasang. Namun bersama teman-teman juga bertanggungjawab mengembalikan kondisi lapangan Setia Negara bersih lagi dari sampah semisal koran, majalah atau alas sholat dari aneka plastik.

foto Dokpri. Sebagian Teman-teman AMM Rejang Lebong, yang mempersiapkan sholat ied di Lapangan Setia Negara

foto Dokpri. Tempat Wisata Kuliner di sisi Luar Lapangan Setia Negara. masih buka hingga artike ini ditulis.

Biasanya, Semua kegiatan pemasangan alat selesai jam 12 Malam, dan beres-beres alat itu akan selesai pada jam 11 siang. Jadi, Kebahagiaan itu akan bertambah. Tak hanya kembali melaksanakan sholat di Lapangan Setia Negara, Namun melihat wajah-wajah penuh senyum Semua Jamaah yang tumpah ruah saat datang dan pulang dari Sholat Ied di Lapangan.

Kukira, siapapun saat ini yang juga terlibat di kegiatan mempersiapkan sholat Ied besok pagi. Baik di Masjid, Musholla atau Lapangan. Akan merasakan kepuasan dan kebahagiaan itu. Kuharapkan keberkahan untuk semua.