Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Cerpen | Jejak Kepulangan Sunyi

1 Juni 2019   21:19 Diperbarui: 1 Juni 2019   21:25 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perlarian dari hakikat kedatangan yang bernama kelahiran. Bukan pelarian bermakna kepulangan pada benturan garis kematian. Cinta melahirkan kelembutan menghapus kegusaran, menghadirkan keyakinan menghapus keraguan. Menyajikan keindahan dan menghapus kegelapan.

"Pulang, Mas?"

Seperti hari ini. tiga hari jelang idul fithri. Empat tahun lalu. Aku mengingat ucapan dari bibirmu, kalimat itu kumaknai ajakan. Saat ini, aku mendekap sepi. Tak perlu tahu, pun tak perlu menunggu.

Suatu masa, kau pasti mengerti, Bagiku kata pulang tak lagi kembali. Namun memetik alur kehilangan, mengenang masa lalu. Menyanyikan orkestra mimpi pada pagi, mencecar prosa gumam pada malam. Pada tapal batas ketiadaan arti, aku mengeja jejak kepulangan sunyi.

Curup, 01.06.2019

Zaldychan

[ditulis untuk Kompasiana]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun