Perlarian dari hakikat kedatangan yang bernama kelahiran. Bukan pelarian bermakna kepulangan pada benturan garis kematian. Cinta melahirkan kelembutan menghapus kegusaran, menghadirkan keyakinan menghapus keraguan. Menyajikan keindahan dan menghapus kegelapan.
"Pulang, Mas?"
Seperti hari ini. tiga hari jelang idul fithri. Empat tahun lalu. Aku mengingat ucapan dari bibirmu, kalimat itu kumaknai ajakan. Saat ini, aku mendekap sepi. Tak perlu tahu, pun tak perlu menunggu.
Suatu masa, kau pasti mengerti, Bagiku kata pulang tak lagi kembali. Namun memetik alur kehilangan, mengenang masa lalu. Menyanyikan orkestra mimpi pada pagi, mencecar prosa gumam pada malam. Pada tapal batas ketiadaan arti, aku mengeja jejak kepulangan sunyi.
Curup, 01.06.2019
[ditulis untuk Kompasiana]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H