Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Ketika Kata-kata Tak Lagi Bermakna

25 Mei 2019   18:39 Diperbarui: 25 Mei 2019   18:43 329
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrated by : pixabay.com

biarkan sunyi menerjemahkan diksi-diksi yang bersembunyi, menguasai kisi-kisi letih sanubari. menenggelamkan penyesalan-penyesalan cerita dulu. membenamkan kepahitan-kepahitan masa lalu. kau genggam kata, kurengkuh airmata.

biarkan rasa menemui alur mengeja waktu, yang berlari menelusuri pecahan-pecahan kisah lama, mengumpulkan kembali puing-puing asa yang bersisa, mengobati serpihan-serpihan bekas luka. airmata adalah keteguhan jiwa.

biarkan kebahagiaan tersimpan utuh di ujung asa, ketika kata-kata tak lagi bermakna, saat cara-cara tak pernah lagi bermuara. kureguk kabut bayanganmu yang berkelebat di undakan langit senja.

kau tahu? di bilik rindu, kurasakan adamu.

Curup, 25.05.2019
zaldychan
[Aksara dan Cinta]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun