Perlahan Perlu Menggeser Mindset
Dari angka-angka itu, potensi LAZIS dan BAZIS luar biasa, kan? Apatah lagi jika digabungkan dengan dana CSR (Corporate Social Respondsibility) dari perusahaan yang tidak melalui kedua lembaga tersebut. Akan lebih luarbiasa, ya? Terus, kenapa masih marak gelandang dan pengemis?
Menurutku ada dua undur yang bisa meminimilasir bahkan memberantas fenomena sosial yang kuanggap penyakit masyarakat. Pertama, Pemberi ZIS sebaiknya menyalurkan dana ZIS-nya melalui lembaga yang terpercaya. Agar bantuan sampai pada tangan mustahiq. Kendalanya, adalah terkadang muncul berbagai persyaratan (administrasi) yang dianggap riweh oleh Mustahiq. Acapkali juga lembaga ini "terjebak dan terkonsentrasi" isu hangat semisal bencana alam.
Kedua, BAZIS atau LAZIS memperluas jaringan pendistribusian dana yang sudah dihimpun. Bukan rahasia lagi, jika lembaga gampang menghimpun, namun acapkali kesulitan dan waktu yang lamban dalam pendistribusian. Selain terkendala kelayakan juga unsur kepercayaan.
Balik lagi pada peribahasa diawal tadi. Dibutuhkan 'kekejaman dan ketegasan" dari kita. Serta pelan-pelan mengelola rasa cinta kemanusiaan agar tak terjebak dalam "rasa iba". Yang bukannya membantu. Tapi memperpanjang keberlangsungan Gelandang dan pengemis. Pameo orang dulu. Niat yang Baik dilakukan dengan cara yang salah. Akan berakhir dengan "kesalahan".
Demikianlah, Tentu tidak mudah. namun perlahan hal itu bisa dilakukan oleg bangsa sebesar ini, kan? Â Hayuk salaman
14.05.2019
Zaldychan
[Ditulis untuk Kompasiana]
Taman Baca