Karena Momen Ramadhan, Pemerintah Kabupaten menginisiasi "Pasar Ramadhan". Mendirikan tenda-tenda yang diisi dan disewa oleh pedagang takjil. Baik pedagang tetap juga bagi "pedagang musiman", yaitu warga yang jadi pedagang yang hanya ada di musim ramadhan. Apa aja yang menarik?
Pertama, Ketika anda memasuki Lokasi "Pasar Ramadhan", anda akan disambut satu panggung musik organ. Yaitu "Panggung Aksi Ramadhan". Siapapun pengunjung, bisa unjuk kebolehan menyumbang lagu. Syaratnya tentu lagu-lagu religi. Nah, livemusic ini, yang akan menemani Pengunjung Pasar Ramadhan saat berburu takjil. Bagi anak-anak muda. Ini jadi magnet tersendiri berkumpul sambil menunggu waktu berbuka. Asyik, kan?
Kedua, Kota Curup itu warga dan budayanya heterogen. Asimilasi dan kulturasi sejak dulu ada. Jadi sukar juga dicari identitas khas Kota Curup. Â Akan dijumpai jajanan Aneka Pempek (Khas Palembang), Aneka bubur dan Lemang (Khas Padang), Pecel dan lotek (Khas Jawa).
Ketiga, Fasilitas parkir jangan khawatir. Selain luas, Kendaraan roda dua tau roda empat, akan dijaga oleh petugas. Cukup dengan selembar uang 2000 rupiah.
Keempat, bagi yang membawa balita. Selain bisa ajak anak-anak keliling melihat aneka takjil. Ada dua "odong-odong" yang mangkal. Jadi, Ibu membeli takjil, ayah menemani sang anak naik odong-odong. Atau menyaksikan penampilan "artis" di Panggung Aksi Ramadahan! Aman damai dan cocok untuk keluarga, kan?
Anakku Gak Mau Ngartis
Begitu juga, cuaca hari ini. sejak dzuhur hari hujan. Menjelang ashar cuaca lumayan cerah walau sedikit mendung. Maka berburulah ketiga anakku. Karena aku memiliki aturan bahwa yang dibeli harus habis (ada kutulis di artikel Hari kedua). Maka tak banyak yang dibeli. Hanya tiga macam. Es buah, Bakso bakar dan ayam geprek! Padahal, tak harus ramadhan, ketiga macam itu ada yang jual.
Dan, Tak seperti ayahnya yang berani malu. Anak-anakku malah menghindar saat akan divideokan. Maka jadi aja, ayahnya ngekorin kemana Anak-anak mengitari "Pasar Ramadhan". Haha..