kepada angin kubisikkan namamu. biar mengembara di cakrawala, menapaki gumpalan awan. menjelajahi mayapada berjejak mendung pembawa pesan.
kuseru namamu  di langit hati, menguliti persinggahan abadi. menelusuri  jejak sepi yang tertinggal nyeri. tak perlu lagi kutemui mimpi, saat genggaman harus kulepas pergi.
kini, terhenti aku pada secarik rindu. tak lagi berarti kata menunggu. selarik lafaz sendu, pun tak lagi bermakna syahdu. saat butir hujan berpesan di pusaramu.
kepada angin, kubisikkan tak lagi nama. biarlah mengembara ke samudera jiwa. bersama asa dan doa.Â
Curup, 25.04.2019
zaldychan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H