Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Kepada Angin Kubisikkan Namamu

25 April 2019   20:50 Diperbarui: 25 April 2019   20:53 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrated by. pixabay.com

kepada angin kubisikkan namamu. biar mengembara di cakrawala, menapaki gumpalan awan. menjelajahi mayapada berjejak mendung pembawa pesan.

kuseru namamu  di langit hati, menguliti persinggahan abadi. menelusuri  jejak sepi yang tertinggal nyeri. tak perlu lagi kutemui mimpi, saat genggaman harus kulepas pergi.

kini, terhenti aku pada secarik rindu. tak lagi berarti kata menunggu. selarik lafaz sendu, pun tak lagi bermakna syahdu. saat butir hujan berpesan di pusaramu.

kepada angin, kubisikkan tak lagi nama. biarlah mengembara ke samudera jiwa. bersama asa dan doa. 

Curup, 25.04.2019

zaldychan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun