"Oh! Nunik siapkan kertas kecil, ya?"
"Eh?"
"Tulis kata "Bunga!"
"Haha..."
"Berikan pada ibu itu. Bilang dariku!"
"Nunik, tak pernah diberi bunga!"
"Kan, hatiku?"
"Iiih...."
Tanganmu tergantung di udara. Sadar suasana. Duet jarimu, kau gagalkan. Mukamu memerah. Kau menunduk sesaat, tapi segera menatapku. Sekilas, kuusap kepalamu. Aku tersenyum, kau tersenyum. Kuanggukkan kepala. Perlahan, kau berbalik. Melangkah ke gedung kuliahmu. Aku berjalan memasuki kantin.
Kupesan kopi. Pengelola kantin sudah bertukar. Belum begitu kukenal. Beberapa pengunjung mengenalku. Aku bergabung. Tersenyum, bertukar sapa dan salam. Kemudian duduk. Satu orang bicara padaku.
"Dinas pagi, Bang?"