"Mau titip apa?"
"Titip Nunik. Kalau ada yang ganggu, bilang ke aku!"
"Iya. Kamu pacar Nunik?"
"Calon suaminya!"
"Oh!"
Duk! Ibu kantin terkejut, mendengar ucapanku. Dan aku terkejut, ketika bukumu mendarat keras di bahuku. Kuanggukkan kepala pada ibu kantin. Kutarik lagi tas hitammu, mengajak pergi. Wajahmu tertunduk. Aku tertawa, melangkah pelan keluar kantin. Baru beberapa langkah, kau berhenti. Aku pun terhenti. Kau menatapku.
"Jangan bohongi orang, Nik gak suka!"
"Kapan?"
"Tadi?"
"Aku gak bohong!"
"Tadi? Sama ibu kantin?"
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!