Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Menyegarkan Pikiran dengan Bertualang ke Bukit Kaba

5 April 2019   13:56 Diperbarui: 6 April 2019   14:01 583
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jalur 360 derajat| Dokumentasi pribadi

Jika ingin ke puncak tanpa mengeluarkan tenaga. Selembar limapuluh ribu, akan mengantar anda ke puncak Bukit Kaba. Petugas di pos akan merekomendasikan ojek dari masyarakat sekitar. Murah meriah, kan?

Puncak Bukit Kaba di waktu Senja.|Sumber foto: facebook Amm Rejang Lebong 
Puncak Bukit Kaba di waktu Senja.|Sumber foto: facebook Amm Rejang Lebong 

Pesona Alami, Mengundang Anda untuk Kembali
Disarankan berangkat sekitar jam 8-9 pagi agar dapat sampai di kubah Bukit Kaba pada tengah hari. Silahkan mengatur nafas atau menikmati santap siang. Jika di musim hujan dan beruntung, saat sholat dzuhur akan temui genangan air endapan di sekitar lereng. Bila tidak, tayamum bisa jadi pilihan.

Selesai rehat, ada tiga destinasi yang akan memanjakan mata anda. Kawah hidup dengan semburan kawah yang menghasilkan belerang, kawah mati yang berbentuk sumur serta kawah volgesang (disebut juga padang masyhar). 

Jika acara Tahun Baru atau 17 Agustus. Ketiga lokasi tersebut menjadi pilihan pendaki untuk mendirikan tenda-tenda bagi yang ingin kamping. Dalam buku terbitan Museum Geologi Bandung sebenarnya Bukit Kaba memiliki 8 Kawah, sayangnya 5 diantaranya tertutupi vegetasi.

Untuk mencapai destinasi tersebut ada tiga cara yang juga bisa ditempu:

Cara Pertama. Langsung ke titik tertinggi (trianggulasi) yang dikenal dengan "Tangga Seribu". Padahal undakannya berjumlah 300 anak tangga. Bisa jadi dianggap seribu, karena menaiki tangga itu saat kondisi lelah usai pendakian (haha..). Jangan lupa untuk terus waspada terhadap keselamatan diri karena tak ada penjaga dan pengawas. Andalah pengawas diri anda.

Cara Kedua. Menyusuri jalur setapak mendekati ketiga kawah tersebut. Namun, cara ini butuh tenaga dan kekuatan fisik ekstra. Berbeda dengan cara pertama tadi. Cara kedua adalah pilihan hampir semua pendaki. 

Kepuasannya? Selain dapat melihat dari dekat aktivitas kawah juga tersedia banyak angle dan spot foto. Apalagi yang bisa dibawa dari sebuah perjalanan wisata alam, selain kenangan.

Cara ketiga. Ini lumayan ekstrim, yaitu mengitari 360 derajat puncak Bukit Kaba. Menyusuri lereng menuju kawah volgesang, lalu menuruni kawah mati dan kawah hidup. Mendaki ke puncak Batu Gajah. Terus menyusuri bibir dinding kawah hingga berhenti di Tangga Seribu. Butuh 2-3 jam melalui cara ini, tapi percayalah sajian pesona puncak Bukit Kaba akan membayar lunas energi yang dikeluarkan. Ahaay...

Percaya atau tidak, ketika turun dan pulang kembali ke Pos Pelaporan. Jarak tempuh anda akan semakin singkat. Dari puncak hanya butuh 1-1,5 jam perjalanan. Kok bisa? Karena jalurnya tinggal menurun dan jika pengatur waktunya keren, sebelum maghrib Anda sudah akan tiba di Pos Pelaporan dan masih ada waktu untuk anda menikmati sumber air panas alami, tak hanya untuk bersih-bersih tapi melegakan otot-otot kaki. Asyik kan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun