Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Menyegarkan Pikiran dengan Bertualang ke Bukit Kaba

5 April 2019   13:56 Diperbarui: 6 April 2019   14:01 583
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puncak Bukit Kaba di waktu Senja.|Sumber foto: facebook Amm Rejang Lebong 

Butuh refreshing juga mengusik adrenalin? Atau berwisata alam sekaligus bertualang? Gunung Kaba, boleh menjadi salah satu pilihan yang menyajikan wisata alam sekaligus berpetualang. Apatah lagi untuk mengisi libur akhir pekan.

Jalur 360 derajat| Dokumentasi pribadi
Jalur 360 derajat| Dokumentasi pribadi

Sekilas Bukit Kaba

Gunung Kaba--biasa disebut Bukit Kaba, selanjutnya akan ditulis begitu--memiliki ketinggian 1.952 mdpl dan merupakan gunung api aktif bertipe A. Disebut bertipe A, karena sejarah letusannya di atas tahun 1500 M. 

Tercatat sejak tahun 1883, telah terjadi 24 kali letusan dan letusan terakhir pada tahun 1952. Sebab itu. Kementerian ESDM mendirikan Pos Pengamatan Gunung Api di Bukit Kaba, satu dari 69 pos pengamatan dari 127 gunung api aktif yang ada di Indonesia.

Desa Sumber Urip, Kecamatan Selupu Rejang, Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkul adalah desa terdekat dari Bukit Kaba hanya berjarak 5 km. Desa Sumber Urip ini hanya berjarak 15 km dari Kota Curup yang merupakan ibu kota kabupaten tempat tinggalku. Lumayan dekat, ya.

Sumber foto: facebook Amm Rejang Lebong 
Sumber foto: facebook Amm Rejang Lebong 

Tuh, bisa juga anak-anak, kan?| Dokumentasi pribadi
Tuh, bisa juga anak-anak, kan?| Dokumentasi pribadi

Jalur Pendakian Ramah untuk Semua Jenjang Usia
Ada dua pilihan jalur menuju puncak Bukit Kaba. Jalur setapak dengan jarak tempuh 2-3 jam. Umumnya, para pendaki memilih jalur setapak ini karena menyajikan pemandangan alami di bawah rindang pepohonan dengan udara yang segar. Berpedoman saja pada alur jejak yang sudah ada, hingga tak perlu penunjuk jalan karena jalur setapak itu bisa menuntun sesiapapun hingga ke puncak.

Tahun 1994, dibuat jalan untuk kendaraan roda empat yang bertujuan untuk memudahkan Petugas memantau dan mengamati aktivitas Bukit Kaba. Namun saat ini, jalur itu hanya bisa dilalui kendaraan roda dua dengan keterampilan mengemudi yang khusus karena jalur tersebut mengalami kerusakan yang disebabkan faktor alam serta minimnya perawatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun