tubuh kecil itu terus berlari, menggali reruntuhan takdir diri. legam kulit tak peduli, menantang tabir matahari.
ia tak lagi memeluk makna luka, pun tak lagi menjenguk wajah duka. sapaan ayah temui kata mati, sapaan kakak terhenti mati. sapaan adik telah mati. terkubur di tepi kali. damai dalam sunyi.
tubuh kecil itu berhenti berlari, lugas tangan menggali reruntuhan. tak peduli, tatapan harian. ketika iba berselaput kasihan.
putik-putik kesedihan tak lagi ketakutan. detik-detik kematian bukan lagi ancaman. ia harus bergegas menipu waktu, menimba peluh rindu. mengusik cerita-cerita masa lalu.
tubuh kecil itu memeluk sepi. tak kuasa sembunyikan mimpi. bersisa harap, satu sapaan tak pernah mati. walau raga ibu, tertelan rekah perut bumi.
Curup, 30.03.2019
zaldychan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H