jemari kaki kumbang betina, terhenti pada bangkai mahoni tua. dengung kepak sayapnya, menghujat sabda-sabda burung. yang mengukir ceruk-ceruk mendung. kumbang jantan sembunyi dalam kegelapan. berkisah tentang domba-domba, bercerita tentang punuk-punuk unta. pujangga tua terluka, oleh kematian makna.
peziarah-peziarah berseragam zirah, memandu tangis di makam-makan sejarah. menghujat kata-kata kumuh, dan mengukir aksara-aksara lusuh. seruan amiin berkumandang di awan, sepasang kumbang mengeja hujan. pujangga tua menggali kuburan, menimbun airmata-airmata zaman.
sepasang kumbang, tumbang di musim semi. tergeletak mati, diantara jamur-jamur sisa mahoni. sepi hujatan, sunyi ukiran, tanpa tangisan. peziarah-peziarah berbaju zirah, memaknai sejarah. pujangga tua berpakaian sejarah, musnahkan zirah. di sudut jendela harapan, abu kegelapan tenggelamkan kehidupan.
Curup, 29.03.2019
zaldychan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H