Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Ketika Rapat Dianggap Wasting Time

9 Maret 2019   19:52 Diperbarui: 10 Maret 2019   01:49 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dalam rapat, Tak hanya menjadi pemimpin, tapi juga menguasai seni memimpin.Illustrated by : pixabay.com

"Rapat itu penting. Tapi kebanyakan rapat bisa membuat orang sinting!"

Kalimat berisi dan berisik itu, milik Prof. Dr. (HC) Dahlan Iskan. Mantan CEO Jawa Post Group. Yang pernah jadi Direktur Utama PLN pun pernah diangkat sebagai Menteri BUMN. Publik figur, kan?

Awalnya, mencari tahu tentang Makna Rapat sesungguhnya. Gegara ketemu kalimat "ajaib" itu. Segera terabaikan pengertian rapat, sebagai pertemuan yang membahas sesuatu! Biar keren, acapkali menggunakan kata asing seumpama meeting, conference etc!

Karena kalimat itu, keluar dari seorang publik figur yang sarat pengalaman dengan seperangkat jabatan. Dan tentu saja kenyang melalui berbagai macam rapat. Aku jadi tertarik dengan tipologi orang-orang yang memimpin rapat. Kenapa? Biar tak menganggap rapat itu sebagai "wasting time"! Boleh, kan?

Kepemimpinan dalam rapat, menentukan jalan dan hasil rapat. Illustrated by : pixabay.com
Kepemimpinan dalam rapat, menentukan jalan dan hasil rapat. Illustrated by : pixabay.com
Saat Rapat, Lebih Suka Dipimpin Siapa?

Dalam suatu rapat, baik dengan level receh dan ecek-ecek hingga level paling rahasia, akan berkumpul bermacam pejabat dengan aneka peran yang melekat di jabatan itu, kan? Dan biasanya, langsung dipimpin oleh yang memiliki jabatan tertinggi di antara peserta rapat.

Pertama, Pemimpin Otoriter. tipe ini memimpin dan mendominasi semua sisi rapat. Dari disain ruang, pola, alur plus keputusan rapat! Bahkan, acapkali melakukan rapat itu, untuk menjustifikasi keputusan  yang diambil jauh sebelum rapat dilaksanakan.

Atawa sesudah rapat, kembali melakukan rapat kecil atau tertutup. melibatkan beberapa orang. Tujuannya? Untuk poles sana-sini hasil rapat sebelumnya! Aku kagum tipe begini!

Pernah aku mengikuti Rapat Dengar Pendapat (RDP); yang ternyata memang rapat untuk mendengarkan pendapat pimpinan! Jadi, usai membaca situasi. Limabelas menit kemudian, aku lenyap dari ruang rapat!Haha..

Kedua, Pemimpin Demokratis. Adalah pemimpin rapat idola! Memimpin rapat dengan mendengarkan semua ujaran peserta rapat! Bahkan membuat keputusan dengan polling suara terbanyak! Dengan pola suara terbanyak!

Akupun pernah ikut rapat dengan pemimpin tipe seperti ini! Selalu mengambil keputusan dengan suara terbanyak! Aku pun kagum juga! Hingga sukar membedakan; itu pemimpin rapat atau pengikut rapat?

Dalam rapat, Tak hanya menjadi pemimpin, tapi juga menguasai seni memimpin.Illustrated by : pixabay.com
Dalam rapat, Tak hanya menjadi pemimpin, tapi juga menguasai seni memimpin.Illustrated by : pixabay.com
"Orang yang benar-benar hebat adalah mereka yang lebih mementingkan peran melebihi jabatan"

Dalam sebuah forum rapat, acapkali pemimpin rapat "terjebak". Sukar memilih, lebih mendahulukan peran atau jabatan, kan?

Hal ini, bisa jadi dipengaruhi oleh situasi sebelum atau saat dilakukan rapat. Atau ketika dihadapkan dengan bermacam polah peserta rapat. Pun, biasanya, akan muncul satu atau banyak "terorisme rapat". Hingga pemimpin rapat, harus memilih tipe memimpin yang musti digunakan, kan?

Bagi peserta rapat, bisa jadi karena keseringan dan merasakan kejenuhan. tapi harus rutin rapat. Akhirnya bermuara pada pilihan yang aman dan nyaman. Yaitu, datang, duduk, diam dan pulang.

Akh! Sudahlah. Saranku, jika ingin lakukan sesuatu yang libatkan banyak orang; tak harus sering bercumpuk dengan melakukan rapat. 

Lagi, meminjam kalimat Dahlan Iskan. Orang yang sering diberi arahan, akan jadi bebek, yang sering dikasih instruksi akan jadi besi, yang sering diberi peringatan akan jadi ketakutan. yang sering diberi pidato, ujung-ujungnya hanya akan minta petunjuk.

Jadi? Aku berikan rumus ajaib versiku. Cukup berkumpul dengan dua, tiga  atau segelintir orang. Lakukan keinginan mereka, dengan caramu! Tapi, sebaiknya tak usah ditiru. Ahaaay...

Curup, 09.03.2019
zaldychan [ditulis untuk Kompasiana]

taman baca:

id.wikipedia.org

catatandahlanis-redi.blogspot.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun