"Hah?"
"Biar khusyu'!"
"Haha! Aku pulang dulu!"
"Jangan pulang!"
"Hah?"
"Makan disini! Nasi sebentar lagi masak!"
Aku, Pipinx dan Doyex. Makan bertiga. Sesekali, keduanya bertukar pandang. Dan tersenyum melihatku. Tak lama. Acara makan usai. Giliran Doyex yang beres-beres. Sekaligus masak air. Minum kopi. Sesudah makan siang. Adalah tradisi.
Aku keluar Robex. Duduk dibangku kayu. Surat bersampul biru. Sudah ditanganku. Pipinx mengikuti. Gitar ditangannya. Tak duduk disampingku. Tapi dipintu. Kubuka perlahan. Sampul biru itu. Isinya berwarna senada. Dua lembar kertas. Kubaca tulisanmu. Nyaris empat tahun. Ini kali kedua.Â
Kubaca tulisan tanganmu. Setelah kertas kecil berisi alamatmu. Ternyata. Butuh satu minggu. Dengan perangko biasa. Jika berkirim surat dari Padang Panjang ke Padang. Kulipat kembali suratmu. Pipinx mengawasiku. Aku tersenyum.
"Mau baca?"
"Gaaak!"