Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

NIK | "Because of You" [11]

25 Februari 2019   06:10 Diperbarui: 25 Februari 2019   06:14 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sejak berangkat dari Curup. Bus hanya berhenti dua kali. Mengisi bahan bakar Dan bertukar sopir di Gunung Medan. Karena terlambat berangkat, penumpang pun diam. Sepakat dengan kebijakan awak bus. Tapi, tidak hatiku. Juga tidak inginku. Aku masih ingin menatapmu. Mendengar suaramu. 

Dan ingin tahu inginmu. Sejak berangkat, hanya satu kesempatan yang kumiliki. Saat pertama bus berhenti. Ketika pengisian bahan bakar. Aku duduk di sebelahmu. Ketika Abangmu turun. Wajahmu terlihat lelah. Kau terkejut. Aku menatapmu.

"Aku suka kamu. Dulu!"

"Hah?"

"Sekarang masih. Hingga nanti!"

"Kenapa?"


"Gak usah tanya. Ingat aja!"

"Kita, kan?"

"Tidurlah. Akan banyak kenapa untuk esok!"

"Tapi..."

"Tidurlah!"

Aku pergi. Biar mengusir lelahmu. Tapi mengusik jengahmu. Aku tahu. Kau tak tidur. Bukan tak mau. Namun kau biarkan benakmu berkecamuk amuk. Merenungi dan merenangi. Tentang segala tentang. Merenungi dirimu. Merenangi diriku. Tentang kita.

Bus itu, sejak senja melaju. Membawa aku juga kamu. Menyusuri daur waktu. Menyisip sendu. Kukira, kau begitu. Seperti aku. Rindu.

Limabelas jam. Takkan ada jawaban. Tentang waktu. Yang terhenti lalu. Akh...! Akhirnya. Usai pada empat warsa. Kutemukan dirimu. Kau sadari itu. Aku tahu.

Kukira setengah enam pagi. Bus berhenti di rumah makan angin berhembus. Di tepi Danau Singkarak. Semua penumpang turun. Dan sibuk, penuhi kebutuhan masing-masing. Termasuk kau dan Abangmu. Aku duduk di pinggiran danau seperti penumpang yang lain. 

Saat kau mendekatiku. Tak kulhat Abangmu. Kau dan aku duduk berdua. Tapi bersama. Aku menatapmu. Kau menatap teh hangat milikmu. Tersisa sedikit, mendekam diam dalam bungkusan plastik.

"Abangmu?"

"Lagi makan..."

"Nik tak makan?"

"Belum selera...!

"Ooh! Masih ingat ucapanku malam tadi?"

"Iya!'

"Aku tak mau lagi Menunggu. Maaf!"

"Eh?"

"Tak usah menjawab. Aku hanya ingin kau tahu!"

Kau terdiam menatapku. Aku memandang Danau Singkarak. Embunnya sudah mulai tipis. Mentari pagi perlahan muncul. Aku tahu, kau belum siap mendengar ucapanku. Dan akupun tahu. Aku tak siap mendengar jawabmu. Aku belum tahu rasamu untukku. Tapi aku jadi tahu. Kau tahu rasaku. Dalam diam.

Teriakan awak bus terdengar. Bus bersiap berangkat lagi. Aku bangkit dari dudukku. Kau pun segera berdiri di sebelahku. Kudengar suaramu. Lirih.

"Jangan menghilang lagi!"

Aku menatapmu. Sesaat, kau balas tatapanku. Kemudian bergerak melangkah mendahuluiku. Kau menundukkan wajahmu. Aku membiarkanmu sendiri menuju bus. Sesaat aku sibuk. Menata hati dan rasaku.


#Nik

#GetMarried #PowerofLove #BecauseofYou

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun