"Tak usah dibahas!"
"Tapi..."
"Berhenti menangis!"
"Eh?"
"Atau aku pulang!"
Kau tahu jika nada suaraku begitu. Kau hapus bening itu. Bahumu bergerak tak teratur. Menahan sesakmu. Butuh waktu. kubiarkan sunyi. Kisah pulang itu usai bagiku, tapi tidak padamu. Kukira kau mengerti. Aku tak mau bicarakan itu lagi. Dan aku pun mengerti. Kau tak ingin aku pergi. Aku menanti hingga tangismu benar-benar berhenti.
"Nik..."
"Ya?"
"Kopinya dingin!"
Kau terkejut, aku tersenyum. Kedua tanganmu, segera menutup wajahmu. Hapuskan sisa airmatamu. Aku masih menatapmu. Kau menahan tawamu. Wajahmu mulai memerah. Menahan malu.
"Di minum, Bang!"
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!