Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Tangisan Kupu-kupu

6 Februari 2019   08:59 Diperbarui: 6 Februari 2019   09:03 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrated by : pixabay.com

terlupa kuujarkan padamu. semalam aku menggenggam angin biru. usai shubuh, kuhamparkan ke langit. di taman bungamu, kunikmati secangkir kopi pagi. tanpa roti dan tanpamu.

pada kupukupu kau titipkan rindu. sambil berbisik, kepak dua sayapnya mengusap pipiku. dan tahu, tak akan berbalas rindumu. kusaksikan tangisan kupukupu, mengisi hingga jenuh cangkir kopiku.

bagiku, lebih baik begitu. biarlah tetap berbatas ruang dan waktu. agar tetap ada rindu.

kupukupu mendekap erat rindumu. membiarkan air mata itu, basahi sayap nan indah. dan patah.

kunikmati pagi tanpa kupukupu. dia memilih mati dalam cangkir kopiku. sambil memeluk rindumu.

Curup, 06.02.2019
zaldychan
Aksara Cinta

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun