jika harus ada, biarkan bulir air mata itu menyibak luka. bukan luap genangan amarah, yang meluluhlantakkan. tak pula merenggut keindahan senja, dan terlelap dalam lumpur duka.
tak pantas berujar:
tangismu milikmu!
bisa saja aku
dukamu ulahmu!
bisa saja aku
deritamu dosamu!
bisa saja aku
kau pun aku tak pernah tahu, dan
satu kepastian, kau juga aku tak ingin kehilangan.
titipkan luka pada embun, titipkan duka pada kabut pagi. bisikkan pada angin untuk membawa luka dan duka itu pergi. mengembara pada lapisan atmosfer. menyapa troposfer hingga eksosfer. dan lenyap di bilik sunyi gravitasi.
hanya deret kata, bukan benda tak pula tenaga.
hanya cara, bukan mencari nama tak pula rekayasa
hanya rasa! dan, kutitip asa agar luka dan duka sirna
Curup, Â 25.01.2019
#pray4sulsel
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H