"Mau, kan...?"
"Bentar! Masukin surat dulu..."
"Surat?"
"Yup!"
Kau menatapku. Bingung. Aku bediri. Mendahuluimu. Berjalan memasuki halaman kantor pos. Memasukkan surat. Bersampul putih. Ke kotak pos. Berwarna jingga. Kau masih menunggu. Di halte itu.
Sore itu. Mendung. Namun tak jadi hujan. Karena senyummu. Kau disisiku. Berjalan. Melewati kantor polisi. Melalui Matahari Mall. Menuju sisi jalan Blok A Pasar Raya. Persis disebelah mall itu. Pada sore hari. Jalan itu, sengaja ditutup. Beralih fungsi menjadi pasar kuliner. Khusus untuk berbuka. Jika ramadhan. Tak lama. Kau juga aku. Menyeberangi jalan. Berhenti di depan Masjid Taqwa Padang. Menaiki angkot berwarna putih. Menuju daerah Labor. Di sekitar Air Tawar Barat. Rumah tinggalmu. Tempat kosmu.
turun dari angkot. Wajah penuh senyum. Menyapa. Ibu kos. Juga teman-temanmu. Bertukar salam. Dan aku duduk. Bergabung di beranda, bersama mereka. Kau segera hilang ke dalam rumah. Di tengah serbuan godaan dan gangguan teman-temanmu. Ibu kos hanya tertawa. Matanya dialihkan. Melihatku.
"Syukurlah. Bisa bertemu..."
"Eh..?"
"Sejak pagi. Nunik dalam kamar terus..."
"Iya..?"