Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Jika Sempat Aku Berucap "Andai Kau..."

10 Januari 2019   04:35 Diperbarui: 10 Januari 2019   05:03 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Lagi, aku tak bisa tidur. Bukan hanya memikirkanmu. Juga membayangkan setiap sosok yang menyayangimu. Di layar televisi, wajahmu berbagai versi acapkali hadir. Tak lagi di acara selintas gosip terkini.  Juga berita terkini atau diskusi yang libatkan para ahli.

"Konsekuensi jadi artis. Butuh investasi biaya besar untuk menjaga penampilan! Disayangkan. Pilihannya dengan cara instant!"

Kudengar kalimat dari televisi meluncur deras. Menikam keras benakku. Akh...! Kubayangkan kalimat itu merajah bathinmu. 

"Artis kacangan! Andalkan kemolekan tubuh! Makanya, kalau tak... "

Klik! Layar televisi berhasil kujadikan gelap. Aku tak ingin dirimu lebih tersakiti. Kusadari, menurut garis batasku. Pilihanmu keliru lakukan itu. Apapun motifmu. Tapi  itu pilihanmu, kan? Kukira kau tahu resiko dari pilihan itu. hanya saja. aku tak sepakat, jika orang merasa berhak menghujatmu. 

Kureguk segelas air putih. Merasakan aliran dinginnya lalui kerongkongan. Mungkin momen yang salah. Jika kutonton televisi saat ini. Akan lagi ada tampilan wajahmu, keseharianmu, pergaulanmu. Atau apapun tentangmu. 

Kuraih handphone. jika kumiliki, akan kusampaikan pesan padamu. Semoga kau baik-baik saja. Tapi tak kumiliki kontakmu. 

Agar menjauh dari kisahmu. Kubuka satu akun medsosku. Berharap melihat update status teman-temanku. Agar menguap resahku karena berfikir tentangmu. Mataku tertumbuk pada satu kalimat yang hadir di linimasa akunku. 

"80 JUTA HANYA UNTUK SATU...."

tak lagi minat kulanjutkan membaca. Tak juga kuteruskan berseluncur di linimasa. kuletakkan handphoneku. kututupi bantal. Agar terhapus jejak hujatan tentangmu. 

Gelasku kosong. Isinya kureguk tuntas. Kuingin bayanganmu seperti itu. Segera lenyap dari fikiranku. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun