Mohon tunggu...
Zaldi Euli
Zaldi Euli Mohon Tunggu... -

warga negara yang gemar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Gotong-royong Benahi Sarana Pendidikan dan Kesehatan di Karawang

21 Mei 2016   23:02 Diperbarui: 21 Mei 2016   23:44 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fasilitas MCK Madrasah, lengkap dengan menara air + torrent. (foto: dokumen HfH)

Pengorbanan Amsad tak sia-sia. Kepedulian Amsad ini menggerakkan Pindo Deli, perusahaan kertas yang terletak di satu kecamatan yang sama, untuk turut berkontribusi. Pindo Deli yang merupakan anak perusahaan Asia Pulp & Paper (APP) Sinar Mas ini menggandeng Habitat for Humanity (HfH) Indonesia sebagai mitra dalam pembangunan ulang madrasah.

HfH adalah lembaga kemanusiaan nirlaba yang mengkhususkan kegiatannya pada pembangunan rumah layak huni dan penyediaan air bersih dan sanitasi yang memadai.

"APP tidak hanya concern menciptakan produknya berupa kertas yang bermutu, tapi juga bagaimana mewujudkan masyarakat yang berkualitas. Bersama dengan HfH, kami berusaha untuk berpartisipasi dalam mencapai kualitas tersebut,"

demikian tanggapan James Tumbuan, Direktur Nasional HfH Indonesia.

Sementara pihak APP sendiri dalam sambutannya yang diwakili oleh Kordinator Program CSR, Handoko menyatakan:

"Ini merupakan komitmen APP melalui unit usahanya, Pindo Deli untuk masyarakat Karawang. Sekolah adalah tempat anak-anak memulai mewujudkan impian-impiannya. Dan berbicara MCK juga berarti terkait isu kebersihan dan kesehatan."

Adil Teguh, selaku Deputi Director Pindo Deli menambahkan

"Semoga ini menjadi sarana untuk mencerdaskan anak-anak kita semua."

Direktur HfH James Tumbuan (kiri) dan Deputi Director Pindo Deli, Adil Teguh (kanan) meninjau ruang kelas. (foto: dokumen HfH)
Direktur HfH James Tumbuan (kiri) dan Deputi Director Pindo Deli, Adil Teguh (kanan) meninjau ruang kelas. (foto: dokumen HfH)
Peran pemerintah daerah juga tidak dapat diabaikan. Dalam fase pembangunan awal Madrasah sekitar tahun 2007, pemda juga turut menggulirkan dana. Namun karena keterbatasan anggaran, hasilnya belum optimal.

"Tahun ini saja terdapat 1400an kelas yang harus diperbaiki di Karawang. Jika hanya mengandalkan APBD, kami tak akan sanggup menyelesaikan semua persoalan. Di sinilah program CSR Pindo Deli menjadi bagian dari solusi."

papar Kepala Dinas Karawang, Dadan Sugardan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun