Tapi sebagaimana proses pembakaran lainnya pasti ada residu. Nah bagaimanakah dengan residu dari gasifikasi kulit kayu ini? Residu dari gasifikasi adalah karbon yang tidak terbakar, dan ini memiliki tingkat emisi yang  sangat rendah.
Dalam residu berupa abu yang dihasilkan ini, kandungan TOC (Total Organic Carbon) yang dihasilkan sangat rendah, artinya abu ini dapat disebut residu ‘murni’. Begitu murninya hingga dapat digunakan sebagai pupuk pada bidang pertanian.
[caption caption="Biomass Gasification, teknologi mutakhir ramah lingkungan yang dimanfaatkan OKI Pulp & Paper Mills (Sumber: stlenergy.org)"]
Dengan nilai investasi keseluruhan mencapai Rp 40 triliun, dan perkiraan perolehan devisa mencapai hingga US$ 1,5 milyar per tahun, OKI Pulp & Paper menjadi kekuatan pendorong tidak saja perekonomian kawasan di lingkup Kabupaten OKI hingga Provinsi Sumatera Selatan, tapi juga Indonesia. Dengan kapasitas produksi bubur kertas (pulp) sebesar 2 juta ton per tahun dan kertas tissue mencapai 500 ribu ton, OKI Pulp & Paper yang pada pertengahan tahun 2016 beroperasi secara penuh akan menjadi salah satu pabrik pulp dan kertas terintegrasi terbesar di dunia.
Dengan kapasitas sebesar itu, ternyata PT OKI Pulp & Paper menggunakan teknologi Wood Bark Gasification yang ramah lingkungan tadi. Mereka juga telah menjadi pionir teknologi ramah lingkungan di Indonesia dan kawasan Asia. Lalu, OKI Pulp & Paper juga melakukan efisiensi pemakaian air, implementasi 3R (Reuse, Recycle & Recovering) sehingga mendukung program pemerintah untuk mengurangi emisi gas rumah kaca.
Terakhir OKI Pulp & Paper juga menerapkan standar yang ketat dalam penggunaan bahan baku antara lain melalui Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK), sertifikasi lembaga Ekolabel Indonesia dan Sertifikasi Chain of Custody (CoC).
OKI Pulp & Paper Mills merupakan sebuah pengejawantahan nyata, bahwa keberlangsungan industri dan kelestarian lingkungan dapat berjalan beriringan.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H