Seiring dengan upaya "menyekolahkan diri kita", praktik-praktik dalam membersamai anak-anak pun kita lakukan saat itu juga. Terlebih di masa pandemi, saat anak-anak nyaris 100% waktu dari bangun tidur hingga tidur lagi berinteraksi dengan gawai dan internet. Banyak orang tua makin gelisah karena anak-anak menggunakannya tidak hanya untuk PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh). Orang tua khawatir anak-anak secara sengaja atau tidak mengakses konten yang tidak layak bagi mereka, atau mereka terjerumus menjadi korban kejahatan di dunia maya (cyber crime). Kekhawatiran ini menjadi wajar setelah kita membaca atau mendengar angka yang juga fantastis tentang kejahatan online dengan korban anak.
Digital parenting menjadi topik yang bertambah hangat di setiap sesi parenting. Kita dapat menemukan tips-tips dan panduan-panduan dalam mendampingi anak dari media-media yang saya sebut di atas dengan menggunakan taggar #digitalparenting dan mempraktikkannya.
Silakan baca: Ada Pojok Baca di Kelas Ibu
Nah, sebenarnya orang tua era digital lebih beruntung, karena dengan internetnya Indonesia dapat meningkatkan pengetahuan dan kapasitasnya untuk menjadi orang tua idaman anak-anak. Namun demikian, masih ada orang tua yang belum dapat menjangkau ruang-ruang parenting secara daring, karena kurang informasi, keterbatasan akses internet, hanya memiliki satu gawai yang digunakan bergantian dengan anggota keluarga, atau cukup mengandalkan pengetahuan pengasuhan masa lalu. [***]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H