Pembukaan lahan pertanian besar-besaran kerap menjadi topik perdebatan di Indonesia, terutama terkait dampaknya terhadap lingkungan. Ahmad Effendy Noor, CEO PT Nividia Pratama, dalam pandangannya yang visioner, menyoroti pentingnya pendekatan agroforestri sebagai solusi berkelanjutan. Ia mengingatkan bahwa eksploitasi lahan tanpa mempertimbangkan kelestarian lingkungan hanya akan membawa dampak negatif jangka panjang, baik bagi ekosistem maupun masyarakat.
Tantangan Pembukaan Lahan Pertanian
Indonesia sebagai negara agraris memiliki potensi besar dalam sektor pertanian. Namun, pembukaan lahan besar-besaran sering kali dilakukan dengan cara yang merusak. Pembakaran hutan untuk membuka lahan, misalnya, menjadi penyumbang utama deforestasi dan bencana asap. Praktik ini tidak hanya mengancam biodiversitas tetapi juga mempercepat perubahan iklim akibat emisi karbon yang masif.
Ahmad Effendy Noor menilai, paradigma pembangunan pertanian perlu berubah. "Kita tidak bisa terus-menerus mengorbankan lingkungan demi peningkatan produksi. Ada solusi yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan, yaitu agroforestri," jelasnya dalam sebuah wawancara baru-baru ini.
Agroforestri: Perpaduan Pertanian dan Kehutanan
Agroforestri adalah sistem penggunaan lahan yang mengintegrasikan pohon, tanaman pertanian, dan peternakan dalam satu kawasan. Pendekatan ini menawarkan banyak manfaat ekologis, seperti mencegah erosi tanah, meningkatkan kesuburan, dan menjaga keanekaragaman hayati. Selain itu, sistem ini juga membantu petani mendapatkan hasil yang lebih beragam, sehingga mengurangi ketergantungan pada satu komoditas.
Ahmad Effendy Noor menekankan bahwa agroforestri adalah solusi win-win bagi kebutuhan pangan dan pelestarian lingkungan. "Dengan agroforestri, kita tidak hanya menghasilkan pangan, tetapi juga menjaga fungsi ekosistem. Hutan tetap terjaga, sementara petani mendapat manfaat ekonomi," tambahnya.
Implementasi dan Tantangan
Meski memiliki banyak keunggulan, penerapan agroforestri di Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan. Salah satunya adalah kurangnya pemahaman masyarakat tentang sistem ini. Ahmad Effendy Noor menyoroti perlunya edukasi dan pendampingan kepada petani agar mereka memahami manfaat agroforestri.
Selain itu, dukungan pemerintah dalam bentuk regulasi dan insentif juga sangat penting. Menurut Noor, pemerintah perlu memprioritaskan kebijakan yang mendorong praktik agroforestri, seperti memberikan subsidi bibit pohon atau insentif bagi petani yang menerapkannya.