Mohon tunggu...
Muhammad Zaky Febriansyach
Muhammad Zaky Febriansyach Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa S1 Universitas Ahmad Dahlan Fakultas Sastra Budaya dan Komunikasi Progam Study Ilmu Komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

"The Social Dilemma", Film Netflix yang Mengupas Sisi Lain Social Media

14 Juli 2021   23:35 Diperbarui: 14 Juli 2021   23:45 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam suatu cuplikan film The social Dilemma, Tristan Harris, mantan Desain Artistik Google yang sekarang menjadi Presiden Center for Humane Technology berkata, "Masing-masing tujuan ini ditenagai oleh algoritma yang bertugas mencari tahu apa yang harus ditunjukkan agar jumlahnya terus naik,"

Di perusahaan seperti ini kebanyakan memiliki tiga tujuan utama. Ada tujuan meningkatkan penggunaan agar terus menggulirkan layar, ada tujuan iklan untuk memastikan bahwa seiring layar bergulir mereka akan menghasilkan atau mendapatkan uang sebanyak mungkin, ada juga tujuan pertumbuhan agar kita kecanduan dan memanggil banyak teman lagi untuk berpartisipasi.

Setelah kita terbilang candu atau kecanduan social media, mereka akan berusaha membuat kita merasa tidak nyaman, gelisah, kesepian, takut, merasa ada yang tidak pasti, ketika kita sedang tidak memegang gadget. Dan perangkat keras yang kita miliki, yakni otak, yang berusia jutaan tahun, dihadapkan dengan sebuah layar yang  mana di balik layar tersebut ada ribuan teknisi dan super komputer yang punya tujuan berbeda beda dari tujuan kita. 

Rasa kecanduan dalam menggunakan social media merupakan dampak negatif yang paling sering kita temui.Padahal, kecanduan dalam menggunakan social media merupakan efek yang tergolong berbayaha karena mengganggu kesehatan apalagi mental.

Beberapa contoh bukti nyata yang terdapat dalam film dokumenter The Social Dilemma meliputi, 

1. Gangguan kecemasan umum (GAD) adanya GAD membuat penderitanya merasa cemas dalam berbagai masalah di hidupnya. pada film The Social Dilemma mengatakan bahwa Penyakit ini telah mempengaruhi sekitar 3 persen penduduk di Amerika Serikat. Dan dalam  film Dokumenter ini juga terdapat anak berusia 11 tahun yang selalu merasa cemas setiap ingin mengunggah fotonya di social media, dia juga selalu mengedit foto nya terlebih dahulu supaya yakin akan dapat pujian dari followers nya di social media.

2.  Social media juga menyebabkan depresi. Adalah gangguan suasana hati (mood) yang ditandai dengan perasaan sedih yang mendalam dan rasa tidak peduli. Semua orang pasti pernah merasa sedih atau murung. Seseorang dinyatakan mengalami depresi jika sudah 2 minggu merasa sedih, putus harapan, atau tidak berharga. 

3. Dimensia merupakan penyakit yang berupa penurunan kontrol emosional, perilaku sosial, dan motivasi. Penyakit ini juga berhubungan dengan kesehatan mental

4. Skizofrenia, penyakit ini berupa gangguan mental mental yang mana seorang selalu menafsirkan realita yang buruk sebelum hal itu terjadi. 

Terlepas dari itu semua, Film dokumentasi ini dapat mengubah pola pikir kita terhadap social media terutama mampu mendorong para pengguna facebook untuk segera menghapus aplikasi tersebut dari gadget.

Karena di dalam film dokumenter" The Social Dilemma " ini terdapat sebuah pesan yang bertujuan untuk menyadarkan para pengguna media social di seluruh dunia, terkait dampak negative yang di timbulkan oleh hadirnya media social.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun