Mohon tunggu...
Zakyelan
Zakyelan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang anak muda yang masuk awal 20 an, suka mengetik,baca komik dan sangat tertarik terhadap dunia penulisan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sosiolinguistik: Bahasa, Masyarakat, dan Faktor-faktornya

4 Januari 2024   09:57 Diperbarui: 4 Januari 2024   10:04 631
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Orang-orang dari kelas sosial yang berbeda dapat berbicara bahasa yang sama dengan cara yang berbeda lho. Misalnya, orang-orang dari kelas sosial ekonomi yang lebih rendah sering mencampur bahasa dengan kata-kata gaul yang dibarengi dengan bahasa Inggris, sementara orang-orang dari kelas menengah ke atas berbicara dengan versi bahasa yang lebih standar, formal, dan mudah dimengerti.

  • Tingkat pendidikan

Orang dengan tingkat pendidikan yang berbeda juga dapat berbicara bahasa yang sama dengan cara yang berbeda. Misalnya, orang dengan tingkat pendidikan yang lebih tinggi dapat menggunakan kosakata dan konstruksi tata bahasa yang lebih advance, gengs.

  • Pekerjaan

Pekerjaan punya pengaruh besar di dunia sosiolinguistik dengan mempengaruhi variasi dan penggunaan bahasa. Misalnya, seorang pengacara lebih sering menggunakan jargon hukum, sementara seorang guru secara umum lebih memilik bahasa akademis yang umum di pendidikan. Ini karena profesi atau posisi yang berbeda dalam masyarakat cenderung menggunakan warna bahasa yang berbeda.

versial daripada faktor lainnya nih, karena ada banyak penelitian yang saling bertentangan soal perbedaan penggunaan bahasa antara pria dan wanita. Beberapa penelitian menemukan bahwa wanita cenderung lebih sopan dan ekspresif, dan pria cenderung lebih to the point dan gak bertele-tele.

  • Umur atau Zaman

Beda umur, beda gaya. Slogan tadi sesuai dengan variasi bahasa saat ini di masyarakat kita. Saat ini penggunaan bahasa slang atau bahasa gaul mudah sekali kita temui di kalangan Gen-Z. Hal ini terjadi karena bahasa berkembang selaras dengan zaman yang semakin modern.

  • Etnis dan budaya

Faktanya walaupun ada satu bahasa induk yang umum, orang-orang dari kelompok etnis berbeda punya cara dan keunikannya sendiri ketika bicara dengan bahasa yang sama. Faktor yang satu ini umumnya dipengaruhi oleh dialek dan aksen lokal dari daerah etnis tersebut, gengs. Contohnya orang batak punya ciri khas berbicara dengan tingkat kecepatan dan intonasi yang tinggi, sedangkan orang sunda cenderung memiliki intonasi yang bernada di akhir kalimat.

  • Status sosial

Orang-orang dari kelas sosial yang berbeda dapat berbicara bahasa yang sama dengan cara yang berbeda lho. Misalnya, orang-orang dari kelas sosial ekonomi yang lebih rendah sering mencampur bahasa dengan kata-kata gaul yang dibarengi dengan bahasa Inggris, sementara orang-orang dari kelas menengah ke atas berbicara dengan versi bahasa yang lebih standar, formal, dan mudah dimengerti.

  • Tingkat pendidikan

Orang dengan tingkat pendidikan yang berbeda juga dapat berbicara bahasa yang sama dengan cara yang berbeda. Misalnya, orang dengan tingkat pendidikan yang lebih tinggi dapat menggunakan kosakata dan konstruksi tata bahasa yang lebih advance, gengs.

  • Pekerjaan

Pekerjaan punya pengaruh besar di dunia sosiolinguistik dengan mempengaruhi variasi dan penggunaan bahasa. Misalnya, seorang pengacara lebih sering menggunakan jargon hukum, sementara seorang guru secara umum lebih memilik bahasa akademis yang umum di pendidikan. Ini karena profesi atau posisi yang berbeda dalam masyarakat cenderung menggunakan warna bahasa yang berbeda.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun